Studi Kasus: Migrasi dari Jaringan WiFi Tidak Stabil ke Jaringan Kabel LAN untuk Kolaborasi Antar Departemen
Banyak perusahaan, terutama di sektor manufaktur, masih mengandalkan jaringan WiFi sebagai infrastruktur utama untuk kolaborasi antar departemen. Namun, WiFi yang tidak stabil seringkali menyebabkan masalah seperti:
- Koneksi lambat saat transfer file besar
- Latensi tinggi saat video conference
- Drop connection yang mengganggu produktivitas
- Keamanan rentan terhadap penyadapan
Dalam studi kasus ini, tim PRININ IT Support membantu sebuah perusahaan manufaktur dengan 50 karyawan untuk beralih dari WiFi ke jaringan kabel LAN yang lebih stabil dan aman.
Masalah Utama: Ketergantungan pada WiFi yang Tidak Andal
Perusahaan ini memiliki 5 departemen (Produksi, Logistik, Keuangan, HRD, dan R&D) dengan keluhan utama:
- File CAD 3D sering corrupt saat dikirim via WiFi
- Video meeting terputus-putus antara kantor pusat dan gudang
- ERP system sering timeout karena koneksi tidak stabil
- Tidak ada segmentasi jaringan antara departemen
Analisis awal menemukan:
- Hanya menggunakan 2 router WiFi untuk seluruh area 800m²
- 40+ perangkat bersaing bandwidth di channel yang sama
- Tidak ada kabel LAN yang terpasang
Langkah 1: Perencanaan Infrastruktur Jaringan Kabel
Tim PRININ IT Support melakukan:
1. Site Survey & Pemetaan Kebutuhan
- Mengukur area kerja tiap departemen
- Menghitung jumlah titik akses yang dibutuhkan
- Mengidentifikasi lokasi strategis untuk switch dan panel patch
2. Desain Topologi Jaringan
Memilih arsitektur star topology dengan:
- 1 server utama sebagai pusat jaringan
- 5 switch 24-port (1 per departemen)
- Kabel CAT6 untuk performa 1Gbps
- Rack server terpusat di ruang IT
3. Segmentasi Jaringan
Membuat VLAN terpisah untuk:
- VLAN 10: Produksi
- VLAN 20: Logistik
- VLAN 30: Keuangan
- VLAN 40: HRD
- VLAN 50: R&D
Langkah 2: Implementasi Jaringan Kabel LAN
1. Pemasangan Fisik
- Menjalankan 1200 meter kabel CAT6 melalui cable tray
- Memasang 62 port LAN di seluruh area kerja
- Menginstal 2 server rack dengan cooling system
2. Konfigurasi Jaringan
- Setup DHCP server dengan alokasi IP berdasarkan VLAN
- Konfigurasi Quality of Service (QoS) untuk prioritaskan traffic ERP
- Implementasi 802.1X authentication untuk keamanan
3. Migrasi Bertahap
- Fase 1: Departemen Produksi & Logistik
- Fase 2: Keuangan & HRD
- Fase 3: R&D & area umum
Langkah 3: Hasil & Manfaat
Perbandingan Sebelum & Sesudah
| Metrik | WiFi Lama | LAN Baru |
|---|---|---|
| Kecepatan | 20-50Mbps | 900+Mbps |
| Latensi | 80-120ms | <5ms |
| Downtime | 2-3x/minggu | 0 sejak instalasi |
| Keamanan | Rentan | Terenkripsi |
Manfaat Tambahan:
- Transfer file CAD 3D kini hanya butuh 1/10 waktu sebelumnya
- Video conference antara pabrik-kantor lancar 4K
- ERP system merespon <1 detik
- Biaya maintenance turun 40% tanpa perlu upgrade WiFi
Pelajaran Penting
Jaringan kabel tetap paling andal untuk lingkungan dengan:
- Banyak perangkat
- Aplikasi mission-critical
- Kebutuhan bandwidth tinggi
WiFi sebaiknya hanya untuk:
- Area publik
- Perangkat mobile
- Backup connection
Perencanaan matang sebelum instalasi menghemat:
- 30% biaya material
- 50% waktu troubleshooting
Kesimpulan
Migrasi dari WiFi ke jaringan kabel LAN terbukti menjadi solusi tepat untuk perusahaan ini. Dengan infrastruktur yang terencana baik, kolaborasi antar departemen kini berjalan lancar tanpa hambatan teknis.
PRININ IT Support menawarkan layanan lengkap:
- Desain & instalasi jaringan kabel
- Optimasi infrastruktur existing
- Pemeliharaan berkala
Hubungi kami untuk konsultasi jaringan perusahaan Anda!
